Alat
Masak Anti Lengket (TEFLON)
- Lebih dari 65 tahun yang lalu di sebuah laboratorium di new Jersey selatan, DuPont Co. Chemist secara tidak sengaja menemukan sejenis bahan bersifat seperti lilin yang sampai saat ini menjadisalah satu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia modern, Teflon.
- Teflon adalah polytetrafluoroethylene, (PTFE). Struktur molekul teflon adalah berupa rantai atom karbon yang panjang, mirip dengan polimer lainnya. Rantai atom yang panjang ini dikelilingi oleh atom fluor. Ikatan antara atom karbon dengan fluor sangat kuat.
- Lapisan antilengket mempunyai nama kimia Polytetrafluoroethylene (PTFE) yang merupakan bahan sintetic fluoropolymer dari tetrafluoroethylene. Penggunaan PTFE juga sangat beragam karena sifatnya yang antilengket dan tidak menghantar listrik. PTFE digunakan antara lain pada : penggorengan, rice cooker dan rice warmer jar pada pancinya, untuk melapisi tapak dasar dari setrika agar lebih licin, sebagai insulator pada kabel dan konektor perakitan microwave, menjadi membran pori-pori pada kain sintetik.
Teflon
memiliki sifat – sifat yang unik, diantaranya
:
- tahan terhadap banyak bahan kimia, termasuk ozone, chlorine, acetic acid, ammonia, sulfuric acid, dan hydrochloric acid. Satu–satunya bahan kimia yang bisa merusak lapisan teflon adalah lelehan logam alkali.
- Anti radiasi Ultra Violet dan tahan segala cuaca.
- Anti lengket
- Mempunyai performa yang baik pada temperatur ekstrim, tahan pada temperatur -240°C sampai pada 260 °C. Teflon memiliki titik leleh 342°C.
- Bersifat hidrofobik (tidak suka air).
• Produk-produk anti lengket diproduksi
dengan bahan kimia yang disebut asam perfluoroalkyl (perfluoroalkyl acid atau
PFAA), dua yang paling umum adalah perfluorooctanoate (PFOA) dan
perfluorooctane sulfonate (PFOS).
• (PFOA), adalah bagian dari sebuah kelas
senyawa yang dapat dikaitkan dengan ketidaksuburan pada manusia. Dalam
pengujian hewan, zat kimia tersebut dapat menyebabkan kanker hati, testis, dan
pankreas.
• Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam
Environmental Health Perspectives menunjukkan bahwa bahan kimia anti lengket
tersebut bisa menurunkan jumlah sperma pria, sehingga akan lebih sulit untuk
memiliki keturunan.
• Dalam studi tersebut, peneliti Denmark
menganalisis sampel sperma dari 105 pria dengan usia rata-rata 19 tahun untuk
mengukur adanya 10 bahan kimia PFAA, termasuk PFOA dan PFOS, dan kualitas
sperma.
• Bahan kimia ini ditemukan di semua sampel,
tetapi pria dengan kadar PFOS dan PFOA tinggi memiliki jumlah sperma setengah
dari jumlah normal. Artinya, bahan kimia tersebut bisa menurunkan jumlah sperma
hingga 50 persen, seperti dilansir Rodale, Jumat (30/9/2011).
• Tak hanya berbahaya bagi pria, studi lain
baru-baru ini menemukan bahwa pada wanita dengan tingkat bahan kimia tertinggi
dalam darah akan membutuhkan waktu lebih lama untuk bisa hamil.
Alat Masak dari
Besi
• Besi merupakan bahan metal yang paling
kasar pada permukaannya dan memiliki pori-pori paling besar dari semua jenis
logam pada peralatan memasak. Peralatan masak dari besi sering kita jumpai di
took-toko, biasanya berbentuk wajan, berwarna hitam dan alat ini adalah yang
paling sering digunakan oleh Warung Makan dan Restoran (Masakan Jawa, Masakan
Cina, Masakan Padang, Mie, Dll.)
• Tapi salah satu kekurangan yang terdapat
oleh bahan ini dikarenakan memiliki pori-pori yang terbuka, sisa makanan atau
lemak akan mudah untuk menempel dan menyerap ke dalamnya, lalu dapat
mengakibatkan berjamur, menjadi busuk dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap
dikarenakan bakteri yang berkembang biak di dalamnya.
• Untuk merawat dan menjaga peralatan ini
pun sangat mudah, sebelum dicuci dengan sabun disiram dahulu dengan air hangat
untuk memastikan bakteri yang ada, lalu digosok dengan air sabun setelah itu
dibilas, jangan lupa pula untuk mengelapnya dengan lap steril sampai bersih.
Alat Masak dari
Alumunium
• Aluminium adalah penghantar panas yang
paling baik sehingga banyak digunakan untuk berbagai alat masak. Logam
Alumunium sangat lunak, sangat bereaksi dengan makanan sehingga sangat
mempengaruhi rasa masakan, mungkin kita kurang memperhatikannya karena masakan
telah kita tambahi bumbu sehingga membuat rasa Alumunium tidak terasa lagi
dilidah kita, atau kita kurang memiliki lidah yang peka.
• Laporan dr A Mc Guigan pada hasil untuk
Federal Trade Comm Docet kasus no 540 Washington DC, menyatakan semua sayuran
yang dimasak dalam Alumunium menghasilkan racun Hidroksida yang menetralkan
cairan pencernaan, menyebabkan sakit perut dan gangguan pencernaan seperti
Tukak Lambung dan Kolitis.
• Alat masak dari Alumunium atau Alumunium foil
akan bereaksi kimia bila terkena asam cuka, asam Tomat, asam Jawa, asam Jeruk
dan sebagainya. Pada saat digunakan untuk memasak logam Alumunium sangat
bermigrasi masuk ke masakan dan tertelan ketubuh kita.
Alat Masak dari
Kaca
• Kaca merupakan penghantar panas yang
buruk, sehingga untuk dapat dipergunakan sebagai alat masak yang tahan api perlu
ditambahkan Timbal dalam proses produksinya. Timbal dapat menyebabkan kerusakan
reproduksi dan merusak kemampuan belajar.
• Jika gas saja harus bebas Timbal
seharusnya alat masak juga harus bebas Timbal. Timbal tersebut larut saat kita
gunakan untuk memasak. Kaca mudah sekali pecah sehingga merupakan investasi
yang sangat mahal dan beresiko sebagai alat masak, juga pada saat memasak
makanan mudah lengket dan gosong.
Alat Masak dari
Enamel
Enamel adalah
salah satu bahan organic yang biasa digunakan untuk melapisi lapisan pada
kaleng, gunanya adalah agar tidak terjadi korosi saat makanan bersentuhan
langsung dengan bahan logam. Pada umumnya enamel merupakan bahan non metal,
seperti epoxy, epon, vinil, oleoresin, fenolix dan polibutadiena. Bahan-bahan
enamel juga memiliki beberapa warna seperti aluminize, transparent dan Gold.
Enamel memiliki 7
sifat yang wajib untuk dimiliki, yaitu :
-Kandungannya harus tidak beracun.
-Tidak akan merubah warna dan cita
rasa makanan.
-Bisa menjadi tameng atau pembatas
antara kaleng dengan makanan.
-Mudah untuk diaplikasikan saat proses
fabrikasi pada tin plate.
-Tidak akan terkelupas atau lecet pada
saat proses pengemasan maupun proses sterilisasi.
-Pada saat kaleng kosong enamel harus
memiliki daya tahan mekanis yang kuat.
-Ekonomis.
Walaupun
kandungan enamel pernah ditarik peredarannya dari pasaran karena mengandung
bahan-bahan yang berbahaya, peralatan masak yang dilapisi oleh enamel masih
aman untuk digunakan hal ini dikemukakan berdasarkan penelitian dari FDA’s
Center for Food Safety and Applied Nutrition.
Alat Masak dari
Stainless Steel
• Peralatan masak stainless steel biasanya
terbuat dari paduan logam yang berbeda, termasuk logam bekas, ada beberapa
grade stainless steel, 304, 18/8 (18% crome dan 8% nikel) dan 18/10 dan
lain-lain. Kebanyakan stainlees steel yang terbaik kualitasnya dan yang dipakai
sebagai alat masak adalah grade 18/10, karena sifat lunak logam grade ini, pada
saat dipanaskan akan memuai dan makanan menjadi lengket. Kemudian anda paksakan
untuk memasak dengan menggunakan minyak sehingga wajan susah dibersihkan.
Adanya bahan asam alami dan garam yang terkandung dalam makanan menyebabkan
terjadi reaksi kimia pada permukaan area pemasakan.
• Dr Shelton's Hygenic Review menyatakan :
"Baja yang digunakan pada alat masak stainless steel pada umumnya bukanlah
jenis logam yang terbaik untuk memasak. Kebanyakan stainless steel yang dijual
di toko-toko dimungkinkan campuran krom dan nikelnya mencermari makanan melalui
reaksi kimia antara air dan makanan dengan dinding dari alat masak saat
dipanaskan (sebagai garam dan asam akibat hasil reaksi makanan dengan alat
masaknya). Senyawa krom dan nikel dalam stainless steel lebih cepat terlarut
ketikan dipanaskan lebih 120°F = 49°C, krom dan nikel mengendap bila masuk
kedalam tubuh dan tidak dapat dihilangkan.
• Dalam jangka waktu tertentu, tumpukan
keduanya dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Divisi Ilmu
Pengetahuan, Teknik dan Teknologi Universitas Pennysylvania, USA menyatakan :
Stainless steel banyak digunakan pada alat pengolahan makanan dan peralatan
memasak dirumah dan komersial. Stainless steel mudah digerogoti oleh asam
organik, terutama pada temperatur memasak karenanya besi, kromium, dan nikel
mudah terurai ke dalam makanan.
• Nikel menimbulkan berbagai masalah
kesehatan, khususnya alergi kulit. Sebaliknya krom dan besi berfungsi penting
menjadi sumber ketahanan karat, home cookware yang telah diuji dengan
spektroskopi serapan atom : tujuh jenis Stainless Steel yang berbeda serta besi
cor, baja ringan, Aluminium dan baja enamel. Bahan-bahan tersebut dikondisikan
sedikit asam pada titik didih. Nikel adalah produk korosi utama pada peralatan
dari stainless steel dan besi juga terdeteksi. Disarankan bahwa pasien yang
sensitif pada nikel beralih ke bahan selain stainless, dan alat masak stainless
steel bahwa industri secara serius mempertimbangkan beralih ke formulasi non
nikel.